CINTA ABAD 21



Pemerkosaan Atas Nama  Cinta

            Cinta kadang dijadikan sebagai mahluk biologis dan berkehendak, cinta telah direduksi menjadi hubungan biologis. Atas nama cinta anda telah menyerahkan segalanya, sampai harus merelakan keperawanan anda direnggut oleh jiwa yang tak menghargai kehormatan sebelum melewati pernikahan. Anda dan pacar anda telah mengabaikan nilai – nilai cinta yang sebenarnya, mendesakralkan perasaan cinta tanpa sadar. Anda telah diperkosa atas nama cinta, sekali lagi anda telah mengagungkan perasaan. Jangan katakan bahwa itu penyatuan atau bumbu – bumbu cinta, cinta itu adalah inti roh dan fitrah yang suci. Cinta tak diotori oleh perbuatan keji, cinta tak dikotori oleh perbuatan keji, cinta tak pernah merusak jiwa ataupun raga.
            Anda telah terperangkap, anda telah buta menjalankan rasa. Tahukah anda permekosaan yang professional diabad 21 sekarang ini adalah mereka yang membawa jaringan cinta dan memperkosaan anda atas nama cinta mereka. Bukalah mata batin dan cakrawala berpikir anda dalam setiap hubungan dengan akal sehat.
            Banyak cara yang dilakukan oleh sang pria untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ada sebuah cerita dari seorang wanita yang menyatakan dirinya tak perawan lagi. Keperawananya direnggut oleh  pacarnya yang sangat ia cintai. Ketika itu sang pria menanyakan keperawananya dan wanitanya menjawab bahwa saya masih memiliki kehormatan itu sebagai wanit, tapi sebelum bertanya pria itu meminta maaf sebelumnya karena yang ingin dia tanyakan ini sangatlah privasi. Sebenarnya ini adalah cara pertama sang pria dalam melakukan aksinya, agar tidak kelihatan ganjil dari pertanyaanya itu, pria ini sengaja mengeluarkan kalimat mohon maaf dengan intonasi suara yang rendah dan gaya tubuh yang luguh, akhirnya dengan mimic sang pujaan yang begitu kelihatan halus dan ditambah lagi dengan tingkah laku wanita yang terlalu mengikuti perasaan, menjawab dengan begitu lantang seakan membanggakan keperawanaanya yang sebentar lagi akan hilang. Setelah menjawab pertanyaanya, maka aksi kedua dari sang pria telah siap untuk dikeluarkan. Sang pria dengan gaya actingnya mengeluarkan bahasa – bahasa yang kurang yakin tentang keperawanan kekasihnya. Sang pria mengatakan pada wanita ini “ kau tidak boleh menipuku, kau tidak boleh menjebakku, aku masih perjaka, jangan mengambil kesempatan dariku, jika kau masih perawan buktikan padaku, malam ini mari kita buktikan keperawananmu agar nantinya saat aku menikah denganmu tidak prihatin lagi apakah kau masih perawan atau tidak, karena malam ini kita membuktikanya. Aku rela perjagaku hilang jika kau merelakan sekaligus membuktikan keperawananmu, kita buktikan cinta kita yang sangat dalam”. Akhirnya dengan pernyataan – pernyataan dan doktrin serta kelenturan lidah sang pria yang lebih tajam dari pisau yang membangkitkan emosional wanita untuk membuktikan serta ingin menghapus pikiran pria tentang keraguannya yang sebenarnya hanya merupakan kebohongan. Habislah sebuah nilai kehidupan dari wanita ini setelah melakukan hal itu, sang wanita baru menyadari bahwa ia telah melakukan yang seharusnya  tidak dilakukan. Apa yang seharusnya ia perbuat setalah kejadian itu,  yang ada hanyalah ketakutan, penyesalan, dan semangat hidup menurun. Perilaku ini sering terjadi pada remaja – remaja yang memiliki jiwa emosional tinggi sehingga pengendlian keinginan – keinginan itu tidak dapat dikendalikan. Perasaan mencintai yang berlebihan merupakan bukti bentuk emosional dalam diri yang melibihi standar normal perilaku – perilaku setiap manusia. Untuk itu perlu diperhatikan bagi kaum wanita yang memiliki perasaan – perasaan emosional tanpa kecerdasan, membawa perasaan – perasaan itu ke tempat yang salah. Persaan cinta itu terkadang mengalahkan logika dan keimanan seseorang. Apakah anda akan menjadi korban berikutnya? Berusahalah untuk menjadi orang yang berakal dan memiliki keimanan yang kuat


Pencurian Rasa ( Cinta )
          Perjalanan hidup mausia telah tergambar dari beberapa abad yang lalu sampai sekarang. Segala sesuatu yang diharapkan berdasarkan keinginan perasaan untuk mencapai tujuan, dan setiap keinginan itu pasti ada motivasi dan prosesnya.
            Mencintai seseorang merupakan salah satu keinginan anak manusia, untuk mendapatkan balasan cinta dari orang yang kita cintai maka andapun harus melakukan sebuah proses, disinilah kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sanya mereka sedang melakukan pencurian cinta. Hari ini mungkin anda baru menyadari bahwa sanya beginilah pencurian cinta itu. Berbagai macam bentuk yang dilakukan dalam pencurian cinta ini. Ada melalui proses yang sehat dan ada yang melalui proses yang tidak murni atau penuh dengan kebohongan.
            Tak menutup kemungkinan anda akan berpura – pura menjadi serang pahlawan untuk mencari perhatian. Sangatlah tidak alami ketika anda menyuruh teman – teman anda untuk membuat sebuah adegan penjamretan terhadap seorang wanita yang anda ingin jadikan kebohongan cinta anda. Adegan sedang berlangsung, teman anda berpura – pura menjambret dompet sang korban dan tiba –tiba anda datang menolong untuk memberikan kesan pertama, wanita yang sudah mengenal anda sebelumnya terharu dengan pertolongan dan perhatian anda  dan beberapa hari kemudian anda bersamanya dan menyuruh teman anda untuk menyenggolnya dengan sepeda motor, kembali lagi kesan kedua anda berikan padanya, pada saat –saat insident itu terjadi anda menariknya bahkan memeluknya agar terhindar dari senggolan motor teman anda Kali ini wanita yang menjadi korban kebohongan tidak hanya terharu melainkan simpati dan jatuh mulai jatuh cinta terhadap kebaikan dan perhatian yang diberikan padanya. Anda tidak hanya mencuri perasaan orang namun anda juga telah menggunakan kebenaran sebagai alat kebohongan anda. Anak manusia telah menggunakan topeng kebenaran yang berlaar berlatarbelakang kebohongan. Proses mendapatkan cinta yang tidak murni telah terjadi. Cinta anda berdiri diatas proses kebohongan adegan. Masih banyak proses – proses kebohongan lainya yang sampai mereka berpisah kembali tetap dalam kebohongan.
            Katakanlah dengan jujur, ada sebuah rasa yang pingin menyayangimu, ada sebuah rasa yang ingin melindungimu tanpa harus menjadi pahlawan kebohongan . Kebanyakan anak manusia telah berpura – pura  untuk mendapatakan cinta .Awalnya tidak begitu baik, tiba- tiba menjadi baik, seorang pencuri berusaha menjadi dermawan, seorang penguasa berusaha menjadi orang biasa agar kelihatan rendah hati dihadapan orang yang ingin ia cintai. Kita telah membunuh prinsip hidup , jati diri yang jujur, telah meninggalkan anda, cinta tidak menerima orang – orang seperti anda jika hari ini anda telah berpura – pura dalam setiap proses mendapatkan cinta dari orang lain. Maka berusahalah merubahnya dan tampil apa adanya sesuai dengan citra diri anda, berhentilah berbohong , cara anda telah kuno dan tidak sehat. Saatnya untuk transparansi rasa, jangan membuang waktu dan tenaga, karena belum tentu anda akan diterima dan mungkin saja ia sudah ada yang punya.
            Perilaku yang berpura – pura akan kelihatan dari niat seseorang untuk mendapatkan cinta, kejujuran rasa melalui proses apa adanya adalah perjalanan Qalbu dalam kemurnian cinta.


Tanggung Jawab Cinta

            Perjalanan hidup manusia diwarnai berbagai macam bentuk interaksi dari setiap gerak maupun sentuhan yang diberikan terhadap kehidupan ini. Tak sedikit disadari oleh setiap orang, apa yang mereka lakukan merupakan salah satu tingakah yang lepas dari tanggung jawab diri terhadap yagn lainya.
            Tanggung jawab merupakan salah satu bagian dari sifat cinta. Keberadaan cinta hadir sebagai penolong dalam setiap hubungan kasih. Eksistensinya yang memiliki sifat tanggung jawab bukan hanya berada pada tingkat kritisnya, kebanyakan orang tak menyadari meninggalkan kekasih yang memiliki sifat buruk merupakan hubungan cinta yang hanya hidup dalam satu sisirasa dan lepas dari tanggung jawab cinta itu sendiri.
            Mungkin perjalan cinta anda telah mengalami hal semacam ini, perlu diredaksi kembali pemahaman yang telah ada dalam diri, cinta itu tak seharusnya lari dari kenyataan, ketika jiwa mereka rusak maka cinta datang untuk menolong jiwa – jiwa itu menjadi baik, bukan meninggalkanya dari kegelapan hidup. Walaupun tak ada rasa, niat, atau bahasa – bahasa yang mereka keluarkan untuk meminta pertolongan, tetapi rasa, niat, dan bahasa – bahasa cinta anda, memiliki empaty unutk memberikan pertolongan itu.
            Jangan menjadi anak manusia yang labil dalam perjalanan cinta. Jadilah kekasih yang sabar, memberikan kesempatan pada kekasih untuk merubah sifat buruk dengan bantuan kasih anda. Keberadaan cinta hadir setiap saat, baik suka maupun duka.
            Disaat bahagia, cinta menjadi pengotrol jiwa, disaat susah, cinta menjadi motivator jiwa kemenangan. Itulah keseimbangan rasa dalam tanggung jawab cinta terhadap setiap manusia maupun kekasih atau pasangan hidup anda.


Tak Seorang Dapat Menjangkau Cinta

            Kehiupan cinta atau hakikatnya tak dapat diungkap dalam sebuah terma dan dirangkai dengan verba, namun hanya bisa dirasakan dari akibat, pengaruh, dan getarany. Kehadiran cinta atau terbentuknya cinta  mustahil muncul tanpa dilalui persahabatan. Dari berbagai macam bentuk pemahaman dan pemaknaanya tak seorang yang dapat menjangkau cinta itu maka dirinya berada pada kesempatan cinta, cinta hanya bisa dijalani oleh setiap orang. Ketika manusia dapat menjangkau cinta itu maka dirinya berada pada kesempurnaan dalam kedamaian hidup. Berbeda jika cinta itu berada pada ruang lingkup orang awam, ketika ada yang dapat menjaunya maka oaring lain akan memandangnya gila, buta atau bodoh. Kegilaan muncul disebabkan perasaan hidup semati, ketika sang pacar meniggal dunia maka saat itu pula ia mengikuti kematinya. Kebutaan muncul disebabkan perasaan yang berlebihan sehingga orang disekitarnyapun tak dipandang keberadaan mereka didunia ini bahkan mereka mengabaikan kebenaran yang sesungguhnya disbanding kebenaran rasa mereka, dan begitupula kebodohan yang muncul disebabkan cinta sejati yang tak mau lagi untuk mencintai yang lainya selain kekasihnya yang telah meninggalkanya ( meninggal dunia ). Berbagai macam kegilaan, kebutaan, dan kebodohan yang menurut mereka semua itu adalah sebuah ungkapan cinta sebenarnya dalam kesejatian kasih saying.
            Kedua perbedaan dalam pemaknaan cinta antara seorang sufisme dan orang awam. Kehidupan dalam menjalani cinta untuk menjangkau essensinya berada pada dua alur yang berbeda. Seorang sufisme memandang cinta sebagai init roh dan fitrah yang suci untuk menuju pada-Nya, kebanyakan orang memandang cinta yang ego unutk dirinya sendiri.



Rasa Mengalahkan Logika

            Siapapun yang terperangkap dalam sebuah perasaan akan selalu berada pada ruang yang tak berwarna. Kemenangan rasa yang mengalahkan logika kadang berada pada aturan ego, perasaan untuk mengikuti keinginannya . Keinginan yang dilakukan meresahkan orang – orang disekitarnya. Kekuatan perasaan mengalahkan orang – orang yang berakal, keberadaanya lahir sebelum manusia itu mengenal kehidupan dengan akalnya, yang sesungguhnya akal hadir sebagai pengontrol rasa untuk menahan keinginan – keinginan yang berlebihan.
            Perjalanan rasa mengatas namakan cinta telah keluar dari essensi cinta. Walau rasa adalah bagian utama dari cinta untuk berkehendak, namun terkadang rasa telah melewati batas dari hakikat kemurnian cinta itu, cinta tak menghendaki rasa yang berlebihan yang akan melahirkan sebuah keresahan pada kehidupan disekitarnya. Yang mendominasi keremajaan adalah perasaan dibanding akal. seorang remaja yang cerdaspun akan kehilangan akal sehatnya ketika ia terlena dengan perasaanya.
            Dengan rasa para remaja kadang mengalahkan cinta yang telah membutanya sedih, piluh, marah dan segala macam keresahan yang ditimbulkan oleh rasa dalam hubungan cinta. Yang tak disadari ialah bahwa sanya kesalahan itu ada pada diri mereka yang menjalani cinta itu. Dan menuding bahwa cinta telah membuat mereka sedih sementara saat itu akal sehat telah dihilangkan oleh rasa gunda, seakan mengagungkan perasaan dari pada akal. Cinta itu bersama akal sehat ketika perasaan kecewa yang berlebihan muncul, maka cintapun tak bisa bernaung sebagai bagian utama dari rasa kecewa melainkan sebagai pengontrol sekaligus pengobat kekecewaan itu. Cinta itu bersama akal sehat yang damai. Ketika kekasih telah mengecewakan kita maka cinta itu tidak ada lagi padanya, karena cinta ada pada jiwa – jiwa seperti mereka, melainkan cinta itu hanya berada pada jiwa – jiwa yang fitrah dan tulus.
            Pada saat anda masih mencintai orang yang telah mengecewakan anda, itu berarti anda masih didiami oleh cinta, karena anda masih memiliki jiwa fitrah itu. Hanya orang – orang yang berhati roman yang akan didiami oleh cinta. Sedang orang – orang di luar itu akan diobati oleh cinta.
            Cinta iut bersama akal sehat bukan pada perasaan hedonis yang sangat manusiawi di muka bumi ini.
           


Cinta Vertikal dan Horizontal

            Hubungan manusia dengan Allah S.W.T merupakan sesuatu yang harus dilakukan setiap saat, berbagai macam cara melakukan hubungan itu salah satunya dengan mengerjakan sholat lima waktu, diluar dari itu adalah pikiran kita untuk selalu mengingat-Nya. Berbagai hubungan ini dengan perasaan mencintai-Nya, naumn untuk mencintai-Nya memiliki proses atau tahapan pengenalan secara beraturan tanpa harus melakukan loncatan perilaku dalam mencintai-Nya agar cinta kita kepada-Nya tidak sia-sia.
            Cinta vertical harus melalui proses cinta Horizontal ( Hubungan cinta manusia dengan ciptaan-Nya ). Sama halnya ketika kita ingin mengenal-Nya, harus mengenal diri kita terlebih dahulu, segala sesuatu unutk menuju kepada-Nya harus melalui proses yang ada dalam alam jagad raya ini. Perasaan yang Ia berikan pada umat manusia dimana rasa itu untuk berkehendak menuju pada-Nya, bukan semata untuk diri manusia sendiri. Begitupula yang  terjadi pada perasaan cinta manusia terhadap kehidupan horizontal, khususnya hubungan manusia dengan manusia lainya. Seharusnya cinta manusia merupakan gambaran kecil untuk mencintai-Nya, namun manusia tidak mengerti akan hal ini. Segala kerinduan, perhatian, kasih sayang sesungguhnya untuk-Nya.
            Anak manusia telah rindu, berkorban bahkan stress terhadap pacar yang telah meninggalkanya, tetapi kita tidak pernah merinduka-Nya, berkorban untuk-Nya ataukah kita tidak pernah menjadi stress dengan perilaku buruk kita yang tidak diridhoi-Nya. Kita sangat menjaga cinta yang sangat manusiawi ini, yang sebenarnya ini hanyalah proses untuk menuju cinta yang hakiki.
            Seperti anak yang baru sementara mengenal dunia, dimana ia tidak menyadari bahwa sanya barang yang ia pergunakan seenaknya adalah pemberian orang lain, begitu pula dengan cinta, terbentuknya cinta karena ada perasaan, dimana perasaan itu adalah pemberian-Nya dan kita mempergunakanya untuk diri kita yang ego.
            Jika setiap orang dapat memahami asal usulnya, saya yakin kita semua tidak akan disusahkan oleh perasaan kita dalam setiap hubungan kasih yang ada.
            Cinta itu berasal dari-Nya, untuk-Nya, dan akan kembali pada-Nya.

Cinta Itu Tak Bersalah

          Semua orang telah memahami cinta dengan berbagai macam pemahaman baik secara subjektif, tekstual, dan  realitas. Kebanyakan orang memaknai cinta itu dengan realita yang tidak logis hanya karena mereka tersakiti. Perkataan – perkataan menyalahkan cinta telah dilontarkan dengan rasa mara, sedih, dan kecewa. disebabkan hubungan cinta yang ada telah rapuh atau berpisah dengan akhir yang memilukan.
          Sangatlah manusiawi ketika cinta kita kandas ditengah jalan dan melontarkan cemoan terhadap cinta, mengatakan cinta itu begitu kejam, pada hal saat berhubungan kita telah memuji – muji pacar kita, merindukanya, menyayanginya tiba saat berpisah dengan semua perasaan marah, benci, resah, dijukan pada cinta, seakan cinta telah melakukan hal itu seperti mahluk yang berkehendak.
          Jangan menyalahkan cinta, cinta tak membuat kita marah, cinta tidak membuat kita resah, cinta juga tidak menginginkan kita sedih namun semua itu sebaliknya. Jangan mencari siapa atau apa yang salah. Jika  anda  ingin mencari kesalahan itu sesungguhnya kesalahanitu berawal dari diri anda.
          Anda telah berani menerima cinta dari orang yang ingin mencintai anda, ataukah anda telah berani memberikan cinta anda pada orang lain itu adalah tanggung jawab anda dalam berhungan kasih. Berani memberi atau menerima cinta dari orang lain, maka kita harus berani menerima kenyataan yang akan terjadi nanti. Anda harus siap sebelum melakukan hubungan cinta, siap untuk dikecewakan atau siap untuk meneruskan suka dan duka dalam perjalanan cinta anda.
          Cinta tak bersalah, bila anda memaksakan diri untuk menyalahkan cinta, kemungkinan besar anda tidak akan merasakan kasih sayang lagi dari siapapun terkecuali kasih dari keluarga anda. Hati – hatilah dalam menyalahkan cinta, karena perasaan cinta itu berasal dari-Nya, kita hanya menjalani rasa itu, arah tujuan dari rasa itu tergantung dari manusia yang menjalankan perasaan cinta itu. Walaupun rasa damai dan  resah itu berada pada satu ruang  hari manusia namun cinta berada pada ruang hati yang damai. Perlu dicermati bahwa cinta bukan sesuatu yang bergerak untuk melakukan keinginan, tetapi semua itu adalah manusia sebagai pelaku cinta itu.
          Sebenarnya tak ada yang perlu disalahkan dalam kehidupan cinta. Cinta barulah proses perkenalan terhadap orang yang kita sayangi. Cinta ( Pacaran ) bukanlah sebuah ketetapan dalam kepemilikan, cinta hanyalah sebuah aturan naluri setiap orang. Jika anda mempercayai takdir jodoh, maka cinta ( Pacaran ) tidak berada pada ruang ketetapan – Nya. Ketika anda telah berpisah dengan kekasih yang paling disayangi berarti itu membuktikan anda tidak ditakdirkan untuknya. Tuhan bermaksud lain terhadap anda, bukanlah anda harus bahagia karena yang memilihkan jodoh itu adalah Maha Pemberi Kasih. Jika kekasih mencampkan anda bukankah anda harus berterima kasih pada-Nya karena secara tersirat kekasih anda telah menggambarkan sikap buruknya sebelum anda menjadikan ia sebagai pendamping hidup di dunia ini.
          Jangan menyiksa diri dengan sesuatu yang bukan hak kita,. Jangan menyalahkan siap –siapa, hindari kesedihan berlarut – berlarut, jika ingin menangis, menangislah dalam keharuan bukan tangisan piluh yang menyengat jiwa. Sesungguhnya ini adalah perjalanan hidup anak remaja yang belum memberikan kepastian terhadap pendamping hidupnya. Mereka yang belum waktunya harus memaksakan diri untuk meninggalkan masa remajanya, jika tidak maka akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
          Cinta itu tidak bersalah. Tanyakan pada pelaku cinta itu, yaitu dia dan dirimu.


Cinta Menghindari Dosa dan Akibat –akibat Dari Dosa

          Cinta selayaknya berada pada ruang yang suci dan tidak dijadikan sebagai topeng  untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji, atau meninggalkan nilai – nilai kemanusiaan, dengan menggunakan landasan – landasan cinta yang penuh dengan kebohongan.
          Kehidupan remaja selalu identik dengan keromantisan hubungan cinta. Kebanyakan cinta remaja hanya berada pada kehidupan saat itu, sehingga banyak sesuatu terjadi yang sebenarnya tidak diinginkan. Tidak sedikit hubungan cinta yang terjadi sampai saat menuju pernikahan hanya sebuah keterpaksaan. Adapula yang menuju pernikahan dengan penuh cinta namun proses perjalanan cinta

Komentar

Postingan Populer